Penemuan mayat menghebohkan pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung. Diketahui korban merupakan petugas kebersihan rumah sakit tersebut bernama Suaidi (50). Kematian korban terlihat janggal lantaran terbungkus lastik laundry, Senin (22/3/2021) pagi.
Saksi mata bernama Medi (36) dan Prajudin (34) menemukan rekannya sudah tak bernyawa di ruang laundry. "Sampai di ruang laundry, Udin (sapaan Prajudin) yang naik ke atas tembok ruangan. Sementara saya yang memegangi troli," kata Medi. Dari atas, Udin melihat sebuah benda yang terbungkus plastik di ruangan tersebut.
Plastik itu biasa digunakan untuk membungkus kain laundry. Medi mengatakan, Udin mencoba membuka bungkusan misterius itu dengan menggunakan sebatang kayu. Betapa kagetnya Udin saat melihat ada tangan manusia yang keluar dari bungkusan itu.
"Setelah sempat disogoh sogoh menggunakan kayu oleh Udin, ternyata keluar tangan dari dalam plastik," beber Medi. "Karena kami berdua tidak berani membuka plastik besar itu, lalu kami memutuskan untuk memanggil petugas keamanan di rumah sakit. Supaya mereka dapat membantu kami membuka ruangan," kata Medi. Namun, kata Medi, petugas keamanan juga tidak berani membuka pintu ruangan tersebut.
"Akhirnya kami menghubungi Polsek Telukbetung Selatan untuk membuka pintu ruangan tersebut," tutupnya. Suaidi (50), petugas kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah Dr A Dadi Tjokrodipo, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, ditemukan tak bernyawa pada Senin (22/3/2021) pagi. Jasad korban kali pertama ditemukan oleh rekannya sesama petugas kebersihan di ruang laundry.
Begini kronologi penemuan jasad warga Jalan Meranti Gunung, Kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung itu. Medi (36), saksi mata yang juga rekan korban, mengatakan, saat itu ia hendak membuka pintu ruang laundry sekitar pukul 06.00 WIB. Namun, ia tak bisa membukanya karena pintu terkunci.
"Setelah absen pagi, saya ingin masuk ke dalam ruangan. Namun pas saya mau buka pintu ruangan, pintu ruangan tersebut terkunci dari dalam," kata Medi. Medi lalu mencoba mengintip dari kaca pintu ruangan. "Saat saya intip dari kaca pintu ruangan tidak melihat ada siapa siapa,” beber Medi.
Ia pun berinisiatif mengambil troli untuk memanjat ke tembok ruangan. "Lalu saya pergi sebentar mencari troli ke ruangan lain. Di perjalanan saya bertemu dengan Prajaudin atau Udin (34), petugas kebersihan di rumah sakit itu juga. Lalu kami sama sama menuju ruang laundry tersebut," tutupnya. Saat itulah keduanya menemukan jasad korban sudah meninggal dunia.